Archive for 2010-05-16

Planet Luar Surya

Planet luar surya, atau eksoplanet, adalah planet di luar Tata Surya. Pada Januari 2009, 335 eksoplanet telah ditemukan dan tercantum dalam Ensiklopedia Planet-planet luar surya[1]. Sebagian besar telah terdeteksi melalui metode pengamatan langsung kecepatan radial (radial velocity) dan metode-metode lainnya selain penginderaan. Kebanyakan dari planet yang telah ditemukan tersebut adalah planet raksasa besar seperti Yupiter, bukan planet kecil yang padat dikarenakan keterbatasan dalam teknologi deteksi. Berdasarkan proyeksi pendeteksian terkini, planet-planet yang jauh lebih kecil, ringan, dan berbatu akhirnya akan melebihi jumlah planet gas raksasa luar surya.[2]




Planet-planet luar surya menjadi subjek penelitian ilmiah di pertengahan abad ke-19. Banyak astronom menduga bahwa planet-planet tersebut ada, tetapi mereka tidak tahu seberapa banyak planet-planet tersebut, atau semirip apa dengan planet-planet di Tata Surya. Deteksi pertama yang dikonfirmasi adalah melalui metode kecepatan radial dilakukan pada tahun 1995, yang menyatakan bahwa terdapat planet gas raksasa di sekitar bintang 51 Pegasi yang termasuk ke dalam bintang Kelas G. Frekuensi deteksi dengan metode tersebut cenderung meningkat sejak itu.[1] Diperkirakan sedikitnya 10% dari bintang seperti matahari terdapat planet-planet, dan jumlah yang sebenarnya mungkin lebih banyak.[3] Penemuan planet-planet ekstrasurya mempertegas pertanyaan apakah terdapat kehidupan pada beberapa planet ekstrasurya tersebut.[4]



Saat ini Gliese 581 d, planet ketiga dari bintang katai merah Gliese 581 (sekitar 20 tahun cahaya dari Bumi), nampaknya merupakan contoh terbaik dari kemungkinan wilayah eksoplanet yang mengorbit dekat dengan zona sekitar bintang atau mataharinya. Meskipun Gliese 581 d tampaknya berada di luar apa yang disebut "zona layak huni", perhitungan selanjutnya kembali menegaskan posisinya
gimana ya planet itu
Saturday, 22 May 2010

Bintang Terjauh

Sekelompok astronom Swiss dan Prancis, Senin kemarin (1/3), mengumumkan bahwa mereka telah menemukan galaksi terjauh yang diketahui hingga saat ini. Galaksi itu merupakan kumpulan bintang-bintang dari masa awal pembentukan jagad raya, dan berjarak sekitar 13,23 milyar tahun cahaya dari Bumi.




Karena cahayanya memerlukan waktu sangat lama untuk mencapai Bumi, maka bisa ditarik kesimpulan, apa yang dilihat para astronom itu merupakan kondisi saat ia masih sangat muda, yakni kondisinya 13,23 milyar tahun lalu. "Yang kami lihat adalah masa muda sebuah galaksi yang baru mulai terbentuk," ujar Roser Pello, seorang astronom yang menjadi anggota tim peneliti.



Bila jagad raya --seperti disebutkan dalam teori-- lahir sekitar 13,7 milyar tahun lalu, maka foto yang diambil para astronom memperlihatkan sebuah galaksi dari masa ketika jagad masih berusia 470 juta tahun. Sebelumnya, galaksi tertua yang diketahui, diyakini terbentuk sekitar 750 juta tahun setelah ledakan besar atau big bang. Big bang sendiri dipercaya sebagai titik awal kelahiran semesta.



"Apa yang kita lihat sekarang adalah gambaran saat-saat awal kelahiran jagad raya. Karena letaknya yang jauh, cahayanya baru sampai saat ini," kata Daniel Schaerer, astronom dari Universitas Geneva, sekaligus pimpinan proyek pengamatan galaksi.



Adapun penemuan ini dilakukan menggunakan teleskop darat di Chile yang dioperasikan oleh European Southern Observatory, organisasi riset astronomi beranggotakan sepuluh negara yang bermarkas di Munich, Jerman.



Foto galaksi bernama Abell 1835 IR1916 di atas membenarkan pandangan para ilmuwan mengenai bagaimana situasi jagad raya setelah cahaya-cahaya pertama mulai mengoyak kabut kosmis. Cahaya-cahaya tersebut mengakhiri masa yang oleh para astronom disebut sebagai jaman kegelapan.



Galaksi-galaksi awal seperti Abell 1835 diduga terbentuk dari materi-materi yang terkumpul setelah terjadi big bang. Gravitasi mengumpulkan materi-materi tersebut dan membentuk rangkaian bintang, yang selanjutnya tertata menjadi galaksi.

Bila diumpamakan sebagai manusia yang usianya mencapai 80 tahun, maka Abell 1835 seolah adalah seorang bayi berumur dua setengah tahun. Foto galaksi itu memperlihatkan cahaya sangat redup di sekitar cahaya-cahaya lain. "Cahayanya sangat lemah," ujar Schaerer. "Tapi ini foto terbaik yang bisa diambil karena jaraknya yang luar biasa jauh."

Planet 10 Ditemukan !!

Sejak Clyde Tombaugh menemukan Planet Pluto tahun 1930, para astronom masih terus berburu planet di dalam Tata Surya. Itu karena mereka penasaran dengan ukuran Pluto yang kecil-bergaris tengah 2.300 km-selain terus diganggu dengan pertanyaan: Apakah Pluto merupakan planet terjauh dari Matahari?




Teka-teki ini tampaknya telah terjawab. Satu obyek lebih besar dari Pluto yang diyakini sebagai planet ke-10 dalam Tata Surya ditemukan. Badan Ruang Angkasa AS (NASA) mengumumkannya Jumat, 29 Juli. Dengan demikian, Pluto tidak lagi jadi planet terjauh dalam Tata Surya.



Obyek baru ini belum punya nama resmi, tetapi sementara disebut 2003 UB313. Jarak obyek 14,5 miliar km dari Matahari, atau sekitar 97 kali jarak Matahari-Bumi. Dibandingkan dengan jarak Matahari-Pluto, planet ke-10 tiga kali lebih jauh. Satu tahun planet baru itu setara dengan 560 tahun Bumi.



2003 UB313 ditemukan oleh Dr Mike Brown, profesor astronomi keplanetan, dan koleganya dari Institut Teknologi California dengan menggunakan Teleskop Samuel Oschin di Observatorium Palomar yang terletak di dekat kota San Diego, AS.



Planet baru ini kurang-lebih berada di Sabuk Kuiper, satu kawasan gelap di luar orbit Planet Neptunus di mana ribuan benda es kecil mengorbit mengelilingi Matahari. Planet ke-10 tampaknya juga setipe dengan obyek-obyek Sabuk Kuiper, tetapi berukuran lebih besar.



"Pasti lebih besar dari Pluto," tegas Brown dalam situs NASA. Astronom yang menggunakan teropong besar bisa melihat planet baru ini, tetapi jangan berharap pemandangannya mengesankan. Planet 2003 UB313 hanya akan tampak sebagai noktah cahaya redup-dalam istilah astronomi magnitudo visualnya 19. Planet bergerak dengan malas terhadap bintang-bintang yang ada di latar belakang.

Menurut Brown, planet ke-10 ada di rasi bintang Cetus yang tampak di langit pagi sebelah timur, hampir tepat di atas kepala. Penemu lain planet ini adalah Chadwick Trujillo dari Observatorium Gemini di Mauna Kea, Hawaii, dan David Rabinovitz dari Universitas Yale, New Haven, Connecticut. Mereka pertama kali memotretnya dengan Teleskop Samuel Oschin yang bergaris tengah 120 cm, tanggal 31 Oktober 2003.




Karena obyek jauh sekali, geraknya tidak terdeteksi sampai mereka menganalisa kembali data itu, 8 Januari 2005, yang kemudian dianggap sebagai tanggal penemuan planet ke-10.



Selama tujuh bulan terakhir para ilmuwan terus mempelajari planet tersebut guna menaksir ukuran dan pergerakannya.



Tahun 2004 tim yang sama mengumumkan penemuan obyek jauh yang dinamai Sedna, yang hingga temuan terakhir memegang julukan sebagai obyek paling jauh di Tata Surya. Sedna lebih kecil dari Pluto.



Brown dan rekan telah mengusulkan nama planet baru ini, tetapi mereka enggan mengungkapkan hingga nama itu disetujui oleh Badan Astronomi Internasional IAU (International Astronomical Union).



Secara informal, para astronom tersebut menamainya "Xena", mengikuti nama putri ksatria Yunani dalam film serial yang populer saat mereka mulai mengamati langit tahun 2000.



Para astronom sendiri tidak bisa melihat planet 2003 UB313 dengan menggunakan Teleskop Angkasa Spitzer milik NASA yang mencari obyek pemancar radiasi infra-merah. Boleh jadi memang hal yang amat sulit mengingat planet baru ini bersuhu permukaan minus 207°C.



Satu hal lagi yang dapat diceritakan dari planet baru ini adalah orbitnya. Kalau planet-planet lain mengorbit nyaris dalam satu bidang-disebut ekliptika-orbit 2003UB313 menyilang 44 derajat dari ekliptika.



"Bisa membuat orbit seperti itu sangat sulit," ujar Harold Levison dari Institut Riset Southwest di Boulder, Colorado.



Mengingat planet baru ini merupakan obyek ketiga paling terang di Sabuk Kuiper, semestinya ia bisa ditemukan lebih cepat. Tetapi mengingat bidang orbitnya yang sangat menyilang tersebut, maka tidak banyak orang yang mengarahkan surveinya ke sana.

5 Planet Teraneh

Berjarak hanya 10,5 tahun cahaya, Epsilon Eridani b adalah exoplanet terdekat dengan bumi. Planet tersebut mengorbit jauh dari bintangnya sehingga air atau kehidupan mustahil ada.










Planet 51 Pegasi b adalah exoplanet pertama yang ditemukan para pemburu planet pada 1990. Planet mirip Jupiter, namun bertemperatur panas ini diberi julukan Bellerphon, pahlawan mitos Yunani yang menjinakkan kuda bersayap Pegasus. Pemberian julukan tersebut berdasarkan gugus bintang Pegasus, lokasi planet itu.










Terdapat sejumlah exoplanet yang memiliki bintang atau matahari lebih dari satu, bahkan hingga memiliki tiga matahari. Lain halnya dengan Planemos. Planet tersebut hanya "mengambang" begitu saja tanpa mengitari bintang apa pun.



 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Planet SWEEPS-10 hanya berjarak 740.000 mil dari bintangnya. Saking dekatnya, planet yang disebut ultra-short-period planets (USPPs) itu hanya membutuhkan waktu kurang dari satu hari untuk mengorbit. Satu tahun di sana sama dengan sepuluh jam di bumi.




 
 
 
 
 
 
 
Planet ini "terkunci" pada bintangnya, sama seperti bulan yang selalu menjadi satelit bumi. Jadi, satu sisi dari planet Upsilon Andromeda b selalu menghadap ke sana. Posisi ini menciptakan temperatur paling tinggi yang sejauh ini diketahui para astronom. Satu sisi planet sangat panas bagai lahar, sedangkan sisi lainnya bertemperatur sangat dingin




 
 
 
 
 
 
 
 
 

Galaksi Tersembunyi

Kumpulan galaksi yang letaknya tersembunyi di balik kabut baru-baru ini ditemukan untuk pertama kalinya berkat teleskop antariksa inframerah Herschel milik badan antariksa Eropa (ESA). Galaksi-galaksi tersebut terlihat masih sangat muda ketika diteropong teleskop Herschel. Astronom memperkirakan usia galaksi-galaksi tersebut barulah 16 persen dari umur alam semesta yang diperkirakan berumur 13,7 miliar tahun. Para astronom meyakini ribuan bintang-bintang membentuk galaksi setiap tahunnya. "Kita dapat menggunakan konsep tersebut untuk mempelajari apa yang mengatur formasi bintang di galaksi yang jauh tersebut dan tentunya juga bagaimana terbentuknya galaksi Bima Sakti," ungkap astronom yang memimpin penelitan galaksi-galaksi baru tersebut, Dieter Lutz, asal Max Planck Institute for Extraterrestrial Physics, Jerman. Teleskop jarak jauh Herschel merupakan observatorium antariksa pertama yang mampu mengungkap sebagian besar misteri di luar angkasa. Hingga kini tercatat Herschel telah menemukan sekitar 1.100 galaksi yang sebelumnya tak terlihat. Sekitar 300 galaksi-galaksi di antaranya baru ditemukan di sepetak ruang yang selama ini diamati oleh teleskop antariksa Hubble di sebelah utara lokasi pengamatan. Sedangkan 800 sisanya tersembunyi di balik 'dinding' radiasi inframerah di sebuah wilayah di luar angkasa yang selama ini diamati oleh teleskop antariksa Chandra X-Ray di sebelah selatan lokasi pengamatan. ESA meluncurkan teleskop antariksa Herschel pada Mei 2009 silam. Hingga saat ini, Herschel merupakan teleskop antariksa yang terbesar dan sebagai teleskop inframerah terampuh

Satelit Akatsuki

Sebuah roket yang membawa pengorbit cuaca Venus yang disebut ‘Akatsuki’ meluncur dari pusat luar angkasa Jepang di Kagoshima, sebelah selatan Jepang. Japan Aerospace Exploration Agency mengatakan bahwa Akatsuki berarti ‘fajar’ dalam bahasa Jepang. Akatsuki diperkirakan berada di orbit Venus, Desember. Pengorbit ini akan mengelilingi planet selama 2 tahun untuk menjelaskan cuaca di sana termasuk awan, temperatur, dan kekuatan angin, ujar pihak berwenang. Pengembangan Akatsuki ini menghabiskan biaya sekitar US$280 juta (Rp 2,5 triliun). Misi Venus ini mengikuti satelit bulan pertama Jepang yang telah menyelesaikan misi 19 bulan pada tahun lalu. Proyek bulan ini untuk membuat pemetaan yang rinci mengenai permukaan bulan dan menjelaskan distribusi mineral di sana. Jepang meluncurkan satelit pertama mereka pada 1970 dan telah mencapai beberapa informasi ilmiah soal ruang angkasa, termasuk peluncuran satelit sehingga menghasilkan pertemuan mengejutkan dengan sebuah android.

Kehidupan di Mars

Robot wahana antariksa Phoenix Mars Lander (PML) untuk pertama kalinya berhasil dioperasikan dan meninggalkan jejak kaki di tanah Planet Mars. Lengan robotik wahana PML berhasil diuji coba tepat sepekan setelah wahana PML mendarat di Planet Merah tersebut. Wahana PML yang juga merupakan lab lengan robotik akan segera mengumpulkan sampel tanah dan es serta mengadakan penelitian terhadap sampel tersebut. "Sentuhan pertama ke tanah Mars memungkinkan kami untuk menggunakan lengan robotik secara akurat," kata David Spencer, manajer misi eksplorasi Phoenix di Jet Propulsion Laboratory, Pasadena, California. "Hal itu menunjukkan prospek yang menjanjikan bagi penelitian di masa mendatang," tambah David Spencer. Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) berhasil menangkap gambar yang jelas tentang keberadaan es di lokasi pendaratan PML. Misi utama NASA dari kehadiran PML di Mars adalah untuk mengkaji keberadaan es sebagai bukti senyawa organik yang merupakan unsur kimiawi pembentuk kehidupan di Planet Merah tersebut. Riset selama 3 bulan yang dipimpin oleh The University of Arizona di Tucson ini dijalankan oleh Jet Propulsion Laboratory milik NASA.

Gunung Tertinggi di Tata Surya

Di Bumi, kita mengenal Mount Everest, yang legendaris, sebagai puncak tertinggi di atas permukaan Bumi. Gunung berapi tertinggi di Bumi jika dihitung dari kakinya adalah Mauna Loa setinggi 9 kilometer, dengan lebar kaki 120 kilometer yang menapak di dasar Samudra Pasifik. Namun, prestasi ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Olympus Mons. Yaitu gunung tertinggi di Mars yang mencapai 24 kilometer, dengan lebar kaki 500-600 kilometer. Lebar kaldera yang terbentuk akibat letusannya miliaran tahun lampau sekitar 80 kilometer. Bisa dibayangkan betapa tingginya gunung ini sebelum meletus. Olympus Mons disebut-sebut sebagai gunung tertinggi di Tata Surya. Wuih! Di Mars memang banyak terdapat gunung api raksasa. Termasuk yang telah padam, seperti Arsia Mons, Ascraenus Mons, dan Pavonis Mons. Gunung-gunung ini terdapat di dataran tinggi Tharsis sepanjang 4.000 kilometer dengan ketinggian 4.000 kilometer. Perlu diketahui, Mars memiliki profil permukaan yang unik. Di belahan selatan merupakan daerah yang penuh kawah dan alur-alur mirip saluran. Sedangkan gunung-gunung berapi itu terdapat di belahan utara. Seolah, melihat Mars, mirip dua belahan dari planet berbeda yang disetangkupkan. Kondisi yang berbeda dengan di Bumi tentunya. Adalah rendahnya gravitasi Mars akibat ukurannya yang kecil dan tidak adanya aktivitas tektonik lempeng yang membuat gunung-gunung di sana demikian tinggi menjulang. Karena tidak adanya aktivitas tektonik, maka dapur magma akan selalu mengeluarkan lava pada titik yang sama. Dengan begitu, gunung yang terbentuk semakin tinggi. Di Bumi karena adanya pergerakan aktivitas tektonik mengakibatkan gunung yang terbentuk tidak begitu tinggi dan muncul pegunungan. Bila dibandingkan dengan gunung-gunung api di Bumi, kebanyakan gunung api di Mars mirip dengan gunung api perisai di Kepulauan Hawaii namun berukuran jauh lebih besar. Seperti halnya daerah pegunungan yang memiliki ngarai, di Mars pun terdapat ngarai besar dan alur permukaan yang berasal dari sungai purba dan bekas banjir bandang. Ngarai terbesar di Mars dinamakan Valles Marineris dengan panjang 4.000 kilometer dan dalam 2-7 kilometer. Berada di sebelah timur dataran Tharsis, seperti halnya dataran tinggi Tharsis dan gunung api, ngarai itu terbentuk akibat terangkatnya sebagian kerak Mars. Proses pembentukan Valles Marineris itu disertai dengan longsornya lereng rekahan dan air yang berasal dari dalam Mars meresap melalui celah dinding rekahan sehingga terjadi proses pelongsoran tebing. Akibatnya, rekahan yang terbentuk menjadi sangat lebar. Bahwa Mars pernah terdapat kelimpahan air bisa dilihat dari adanya alur bekas sungai kering di ujung Valles Marineris. Berbagai penelitian mencoba menjawab ada di mana air yang dulu pernah ada di Mars, sekarang ini. Ternyata selain membeku di tudung kutubnya, air beku terperangkap di batuan-batuan Mars. Penelitian terinci mengenai dataran tinggi, gunung, dan ngarai akan membantu memahami struktur bagian dalam Mars.
Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu. Ada dua jenis satelit yakni satelit alam dan satelit buatan. Sisa artikel ini akan berkisar tentang satelit buatan. Satelit buatan manusia pertama adalah Sputnik 1, diluncurkan oleh Soviet pada tanggal 4 Oktober 1957, dan memulai Program Sputnik Rusia, dengan Sergei Korolev sebagai kepala disain dan Kerim Kerimov sebagai asistentnya. Peluncuran ini memicu lomba ruang angkasa (space race) antara Soviet dan Amerika. Sputnik 1 membantuk mengidentifikasi kepadatan lapisan atas atmosfer dengan jalan mengukur perubahan orbitnya dan memberikan data dari distribusi signal radio pada lapisan ionosphere. Karena badan satelit ini diisi dengan nitrogen bertekanan tinggi, Sputnik 1 juga memberi kesempatan pertama dalam pendeteksian meteorit, karena hilangnya tekanan dalam disebabkan oleh penetrasi meteroid bisa dilihat melalui data suhu yang dikirimkannya ke bumi. Sputnik 2 diluncurkan pada tanggal 3 November 1957 dan membawa awak mahluk hidup pertama ke dalam orbit, seekor anjing bernama Laika. Pada bulan Mei, 1946, Project Rand mengeluarkan desain preliminari untuk experimen wahana angkasa untuk mengedari dunia, yang menyatakan bahwa, "sebuah kendaraan satelit yang berisi instrumentasi yang tepat bisa diharapkan menjadi alat ilmu yang canggih untuk abad ke duapuluh". Amerika sudah memikirkan untuk meluncurkan satelit pengorbit sejak 1946 dibawah Kantor Aeronotis angkatan Laut Amerika (Bureau of Aeronautics of the United States Navy). Project RAND milik Angkatan Udara Amerika akhirnya mengeluarkan laporan diatas, tetapi tidak mengutarakan bahwa satelit memiliki potensi sebagai senjata militer; tetapi, mereka menganggapnya sebagai alat ilmu, politik, dan propaganda. Pada tahun 1954, Sekertari Pertahanan Amerika menyatakan, "Saya tidak mengetahui adanya satupun program satelit Amerika." Pada tanggal 29 Juli 1955, Gedung Putih mencanangkan bahwa Amerika Serikat akan mau meluncurkan satelit pada musim semi 1958. Hal ini kemudian diketahui sebagai Project Vanguard. Pada tanggal 31 July, Soviets mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan satelit pada musim gugur 1957. Mengikuti tekanan dari American Rocket Society (Masyarakat Roket America), the National Science Foundation (Yayasan Sains national), and the International Geophysical Year, interest angkatan bersenjata meningkat dan pada awal 1955 Angkatan Udara Amerika dan Angkatan Laut mengerjai Project Orbiter, yang menggunakan wahana Jupiter C untuk meluncurkan satelit. Proyek ini berlangsung sukses, dan Explorer 1 menjadi satelit Amerika pertama pada tanggal 31 januari 1958. Pada bulan Juni 1961, tiga setengah tahun setelah meluncurnya Sputnik 1, Angkatan Udara Amerika menggunakan berbagai fasilitas dari Jaringan Mata Angkasa Amerika (the United States Space Surveillance Network) untuk mengkatalogkan sejumlah 115 satelit yang mengorbit bumi. Satelit buatan manusia terbesar pada saat ini yang mengorbit bumi adalah Station Angkasa Interasional (International Space Station). =Jenis satelit= Satelit astronomi adalah satelit yang digunakan untuk mengamati planet, galaksi, dan objek angkasa lainnya yang jauh. Satelit komunikasi adalah satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan tujuan telekomunikasi menggunakan radio pada frekuensi gelombang mikro. Kebanyakan satelit komunikasi menggunakan orbit geosinkron atau orbit geostasioner, meskipun beberapa tipe terbaru menggunakan satelit pengorbit Bumi rendah. Satelit pengamat Bumi adalah satelit yang dirancang khusus untuk mengamati Bumi dari orbit, seperti satelit reconnaissance tetapi ditujukan untuk penggunaan non-militer seperti pengamatan lingkungan, meteorologi, pembuatan peta, dll. Satelit navigasi adalah satelit yang menggunakan sinyal radio yang disalurkan ke penerima di permukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik dipermukaan bumi. Salah satu satelit navigasi yang sangat populer adalah GPS milik Amerika Serikat selain itu ada juga Glonass milik Rusia. Bila pandangan antara satelit dan penerima di tanah tidak ada gangguan, maka dengan sebuah alat penerima sinyal satelit (penerima GPS), bisa diperoleh data posisi di suatu tempat dengan ketelitian beberapa meter dalam waktu nyata. Satelit mata-mata adalah satelit pengamat Bumi atau satelit komunikasi yang digunakan untuk tujuan militer atau mata-mata. Satelit tenaga surya adalah satelit yang diusulkan dibuat di orbit Bumi tinggi yang menggunakan transmisi tenaga gelombang mikro untuk menyorotkan tenaga surya kepada antena sangat besar di Bumi yang dpaat digunakan untuk menggantikan sumber tenaga konvensional. Stasiun angkasa adalah struktur buatan manusia yang dirancang sebagai tempat tinggal manusia di luar angkasa. Stasiun luar angkasa dibedakan dengan pesawat angkasa lainnya oleh ketiadaan propulsi pesawat angkasa utama atau fasilitas pendaratan; Dan kendaraan lain digunakan sebagai transportasi dari dan ke stasiun. Stasiun angkasa dirancang untuk hidup jangka-menengah di orbit, untuk periode mingguan, bulanan, atau bahkan tahunan. Satelit cuaca adalah satelit yang diguanakan untuk mengamati cuaca dan iklim Bumi. Satelit miniatur adalah satelit yang ringan dan kecil. Klasifikasi baru dibuat untuk mengkategorikan satelit-satelit ini: satelit mini (500–200 kg), satelit mikro (di bawah 200 kg), satelit nano (di bawah 10 kg). Gimana jika anda diajak ke bulan ?

Bintang Sirrius

Sirius (α CMa / α Canis Majoris / Alpha Canis Majoris) adalah bintang paling terang di langit malam, dengan magnitudo tampak −1.47. Bintang ini terletak di rasi Canis Major dan merupakan sistem bintang ganda dengan komponen primer bintang deret utama kelas A dan komponen sekunder sebuah katai putih. Nama bintang ini berasal dari bahasa Yunani Σείριος (Seirios, yang berarti "menyala-nyala" atau "amat panas"[4]). Sebagai bintang paling terang di rasi "Anjing Besar", seringkali disebut juga sebagai "Bintang Anjing". Nama Latin untuk bintang ini adalah Canicula ("anjing kecil") dan dalam bahasa Arab: الشعرى, aš-ši‘rā dalam astronomi Islam, dimana nama alternatif Al Shira diturunkan. Dalam Bahasa Sansekerta, bintang ini dikenal sebagai Mrgavyadha ("pemburu rusa") atau Lubdhaka ("pemburu"). Sebagai Mrgavyadha, Sirius melambangkan Siwa. Dalam Bahasa Tionghoa bintang ini dikenal sebagai bintang serigala langit atau (satu bintang di rasi) Serigala di Langit[5][1]. (Bahasa Tionghoa dan Jepang: 天狼; Bahasa Korea: 천랑; Romanisasi Tionghoa: Tiānláng; Romanisasi Jepang: Tenrō; Romanisasi Korea: Cheonlang) dalam Rumah Jǐng (井宿) (rasi Tionghoa yang merupakan bagian dari rasi Gemini modern), sementara nama dalam bahasa pasar Jepang untuk bintang ini adalah 青星 (Aoboshi, "bintang biru"). Gimana jika sirrius dekat bumi ya ?

Alpha Centauri

Alpha Centauri (α Cen / α Centauri); (dikenal juga sebagai Rigil Kentaurus, Rigil Kent, atau Toliman) adalah bintang paling cerah dalam rasi Centaurus. Walaupun tampak seperti satu titik dilihat dengan mata telanjang, bintang ini sebenarnya adalah sistem tiga bintang. Alpha Centauri adalah sistem bintang terdekat dari tata surya kita, dengan jarak 4,2 sampai 4,4 tahun cahaya. Karena itu banyak cerita fiksi ilmiah membayangkan suatu hari manusia akan pergi ke sana. "Alpha Centauri" ("Rigil Kentaurus") adalah nama yang diberikan kepada obyek paling terang di Rasi Centaurus yang terlihat sebagai satu bintang oleh mata telanjang. Dengan bantuan teleskop, obyek tersebut dapat dideteksi sebagai sebuah sistem bintang ganda, disebut "Alpha Centauri AB", dan seringkali disingkat sebagai "α Centauri AB" atau "α Cen AB", dengan komponen utama (yang paling terang) disebut "Alpha Centauri A (α Cen A)" dan komponen kedua disebut "Alpha Centauri B (α Cen B)". Terdapat komponen ketiga dengan jarak pisah 2,18° dari sistem AB, disebut "Proxima Centauri", atau "Proxima" saja, atau "α Cen C". Jarak pisah tersebut jauh lebih besar daripada jarak pisah komponen A dengan B sehingga jika Proxima Centauri cukup terang untuk dilihat dengan mata telanjang, akan tampak sebagai bintang yang terpisah dari sistem α Cen AB. Alpha Centauri AB dan Proxima Centauri membentuk sistem bintang ganda, yang diasumsikan terasosiasi secara gravitasional dengan sistem α Cen AB. Bukti langsung bahwa Proxima memiliki orbit elips tipikal bintang ganda, belum ditemukan. Apakah menurut anda ada kehidupan diasan ?

Video n Photo di Mars

video photo aneh di Mars. Diambil dari Youtube
Sunday, 16 May 2010
My notes are in catatanfajrulazmi.blogspot.com :-)

Translate

Labels

Blog Archive

- Copyright © Fajrul Azmi Syahputra's Blog - Metrominimalist - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -