Archive for 2010-10-24

Jembatan yang Paling Menakjubkan

1. Jembatan Oliveira di Brazil: Jembatan kabel bentuk X pertama di dunia
[Image: a261_oliveira-brazil-1.jpg?w=450&h=566]

2. Tower Bridge (Britania Raya): Jembatan Victorian Paling Terkenal dan Terindah
[Image: a261_tower-victorian-eng.jpg?w=480&h=319]
3. Jembatan Banpo (Korea Selatan): Jembatan Air Mancur
[Image: a261_fountain-korea.jpg?w=450&h=739]
4. Jembatan Millau (Perancis): Jembatan Tertinggi di Dunia
[Image: a261_millau-france-1.jpg?w=450&h=299]
5. Jembatan Teluk Hangzhou (Cina): Jembatan Lintas Lautan Terpanjang di Dunia
[Image: a261_hangzhou-cina.jpg?w=450&h=579]
6. Rolling Bridge (Britania Raya): Jembatan yang dapat menggulung sendiri
[Image: a261_rolling-eng.jpg?w=450&h=478]
7. Jembatan Air Magdeburg (Jerman): Jembatan Air Terbesar di Eropa
[Image: a261_water-jerman.jpg?w=450&h=272]
Saturday 30 October 2010

3 Mesin Penggali tanah Terbesar Dunia, wow

1.ULTIMATE EARTH MOVER
Dibuat oleh perusahaan jerman “KRUPP”.
Tinggi 104 meter dan panjang 214 kaki
Berat : 45.500 Ton
Biaya pembuatan : $100.000
Lama pembuatan : 5 Tahun
Di operasikan oleh 5 orang
Kecepatan maximum : 400 meter/ jam
Kemampuan : memindahkan 76 ribu kubik tanah setiap hari (24 Jam non stop)
alat penggali tanah terbesar
alat penggali tanah terbesar


2.BUCYRUS 8750 DRAGLINE
Berat unit :7000 Ton.
Waktu pembuatan 3 tahun
Harga Rp. 1 Trilyun
Muatan : 110 kubik meter
alat penggali tanah terbesar

3.O&K RH400
Berat Unit : 980 Ton
Muatan : 57,5 meter kubik
Lebar unit : 8 meter
Tinggi unit : 10 meter
Maximum radius ayunan bucket (sendok) ke atas : 20 meter dari permukaan tanah & 10 Meter dibawah permukaan tanah
Maximum radius ayunan bucket (sendok) ke depan : 19 meter ke depan
Tinggi penggerak (roda besi, track) : 3 meter
Posisi Kabin : 8 meter diatas permukaan tanah (setara di kantor lantai 3)
Kecepatan pada saat berjalan : 2,2 Km/Jam
Kapasitas tangki solar : 15.000 (setara 1 SPBU, CMIIW) habis untuk pengoprasian 20 jam.

O&K RH400
alat penggali tanah terbesar
O&K RH400
alat penggali tanah terbesar

Hewan hewan prasejarah yang Mempesona

1. Deinocheirus

Satu-satunya fosil yang ditemukan dari Dinosaurus ini hanyalah sepasang lengan dan beberapa bagian tulang belakang. Kemungkinan Deinocheirus merupakan kerabat dari Ornithomimosaur, setidaknya itulah anggapan para ahli paleontologi.
deinoe1-tm
Ia merupakan genus dari Dinosaurus Theropoda besar yang hidup pada periode Cretaceous akhir dan populasinya tersebar di selatan Mongolia. Lengannya mungkin terlalu panjang untuk tubuhnya dan cakar tangannya itu semakin mengindikasikan bahwa dirinya merupakan salah satu Dinosaurus yang mematikan.
Namun sebenarnya, kegunaan “senjata” tersebut masih banyak diperdebatkan. Beberapa peneliti mengatakan cakar itu digunakan sebagai alat utama untuk berburu.
Beberapa lainnya mengatakan cakar terlalu tumpul, sehingga hanya digunakan sebagai senjata defensif. Bahkan ada pendapat yang mengatakan bahwa Deinocheirus menggunakan lengannya yang besar untuk memanjat pohon, meskipun hipotesis ini secara luas diabaikan.

2. Diprotodon

Sebelum manusia pertama menginjakkan kaki di Benua Australia sekitar 40.000 tahun lalu, beraneka ragam hewan berkantung berukuran besar pernah hidup di sana. Salah satu yang terbesar ialah Diprotodon.
diprotodon
Hewan berkantung yang satu ini diperkirakan ukurannya sebesar seekor Kuda Nil dewasa. Dilihat dari bentuk morfologinya, ia terlihat mirip seperti seekor Wombat, yaitu spesies hewan berkantung Australia, namun berukuran raksasa.
Sama seperti kebanyakan hewan-hewan berkantung lainnya, Diprotodon juga mengkonsumsi dedaunan sebagai makanan utamanya. Meskipun mereka bukanlah hewan yang memiliki pergerakan gesit seperti Kanguru, namun ukuran badannya yang besar dan kuat membuat para predator sangat sulit untuk menaklukannya.

3. Moropus

Ketika para ilmuwan menemukan fosil Moropus untuk pertama kalinya, mereka seakan sulit mempercayai bentuk morfologi dari makhluk yang satu ini. Hewan purba dengan bentuk kepala menyerupai kepala kuda ini benar-benar memiliki bentuk tubuh yang aneh.
moropus-copy
Para Ilmuwan mendeskripsikannya sebagai “campuran” dari tiga binatang, yaitu Kuda, Jerapah kerdil, dan Beruang. Kepalanya yang mirip kuda serta badannya yang menyerupai badan seekor beruang dihubungkan oleh leher yang lumayan panjang bak leher jerapah kerdil.
Dengan kuku-kukunya yang panjang nan tajam, serta kemampuan berlari dengan baik tentunya ia memiliki pertahanan diri yang baik untuk menghindari ancaman para predator. Moropus hidup di wilayah Asia selatan dan barat sekitar 12.000 tahun lalu.

4. Ambulocetus

Inilah salah satu makhluk purba yang banyak diklaim para penganut Neo-Darwinisme sebagai bukti kuat periode transisi spesies makhluk laut ke darat. Ambulocetus, hewan purba dengan perawakan mirip campuran nenek moyang paus dan berang-berang hidup di wilayah yang kini disebut sebagai Pakistan modern sekitar 50 juta tahun lalu.
310889932_6f557c15c3_o
Panjang tubuh seekor Ambulotecetus dewasa diperkirakan sekitar 12 kaki. Bentuk kepalanya besar dengan rahang yang panjang. Gigi-gigi tajamnya didesain untuk menangkap dan mencengkram mangsanya. Didalam air, ia dapat bergerak dengan gesit berkat bantuan ekornya yang digunakan sebagai “motor” bagi tubuhnya.

5. Lystrosaurus

Sebelum kemunculan Dinosaurus, kehidupan makhluk di Bumi pernah diramaikan oleh beberapa hewan aneh yang menyerupai reptil. Salah satunya ialah Lystrosaurus.
lystrosaurus
Hewan purba yang cukup menarik karena bentuk tubuhnya yang aneh ini hidup di habitat berawa-rawa, namun ia juga tidak masalah jika harus terpaksa mendiami tempat-tempat yang tergolong kering. Lystrosaurus diperkirakan mendiami bumi sekitar 230 juta tahun yang lalu.

6. Phorusrhacos

Sekitar 20 juta tahun yang lalu, Amerika selatan merupakan daratan yang memiliki begitu banyak variasi spesies burung dan mamalia. Salah satunya yang cukup terkenal ialah spesies burung karnivora bernama Phorusrhacos.
evi_phorusrhacos_large
Ia adalah spesies burung yang tidak dapat terbang. Tinggi badannya bisa mencapai 10 kaki (3 meter). Meskipun tidak dapat terbang, mereka adalah pelari-pelari cepat. Ini menjadikan Phorusrhacos dapat dengan mudah untuk menangkap mangsanya.
Spesies Phorusrhacos diperkirakan eksis hingga 3 juta tahun yang lalu. Para ilmuwan memperkirakan kepunahan Phorusrhacos disebabkan oleh munculnya beberapa predator lain yang bermigrasi dari Amrika Utara ke Selatan setelah keduanya dihubungkan oleh daratan Amerika tengah yang muncul ke daratan.

7. Mammoth

Saya yakin pasti kalian sudah tidak asing lagi dengan hewan legendaris yang satu ini. Mammoth merupakan salah satu hewan purba yang begitu populer. Fisiknya menyerupai gajah namun memiliki bulu lebat disekujur tubuhnya.
JB003562
Perawakannya yang besar serta tambahan “senjata” berupa gading yang begitu panjang membuatnya begitu sulit untuk ditaklukkan predator manapun. Lukisan-lukisan yang di goreskan pada dinding-dinding gua oleh para manusia purba banyak menggambarkan betapa sulitnya hewan ini untuk ditaklukkan oleh mereka.
Mammoth merupakan hewan yang mendiami sekitar pulau Wrangel di pesisir utara Siberia. Banyak Ilmuwan percaya, generasi terakhir Mammoth masih dapat dijumpai sekitar 4000 tahun yang lalu saat konstruksi piramida Khufu di Giza, Mesir telah selesai dibangun.

8. Harimau Gigi Pedang

Mereka merupakan salah satu hewan zaman es yang begitu terkenal. Salah satu predator terganas nan mematikan yang pernah menginjakkan kakinya di bumi ini. Harimau Gigi Pedang mendiami wilayah barat Amerika Serikat pada akhir zaman es, tetapi mereka juga tersebar di beberapa wilayah Amerika Utara lainnya serta beberapa berdiam di wilayah Amerika Selatan.
10_000_bc-2
Diketahui, terdapat 2 Genus dari hewan ini, yaitu Genus Smilodon dan Genus Homotherium. Pada umumnya jenis dari Genus Smilidon panjang taringnya bisa mencapai lebih dari 18 centimeter, sedangkan untuk genus Homotherium memiliki panjang taring sekitar 10 centimeter. Hewan ini memburu kuda, banteng, antelope sebagai makanannya.

9. Deinotherium

Deinotherium merupakan salah satu mamalia darat terbesar yang pernah menginjakkan kakinya di Bumi. Makhluk prasejarah yang hidup di kala Miosen tengah hingga awal Pleistosen ini pada umumnya memiliki tinggi 3,5 - 4,5 meter (ukuran Deinotherium dewasa) dengan berat berkisar antara 5 - 14 ton.
deinotherium_small-tm
Deinotherium yang merupakan kerabat dekat gajah modern pada dahulu kala hidup tersebar di beberapa wilayah Asia, afrika, dan Eropa. Bentuk fisiknya tidak jauh berbeda dengan gajah modern, hanya saja ia memiliki belalai yang lebih pendek dan gading yang terletak di rahang bagian bawah.
Gading ini mungkin digunakan sebagai alat untuk menggali tanah untuk mendapatkan akses ke akar-akaran dan sayuran. Genus Deinotherium memiliki tiga spesies yang telah dikenali, dan semuanya memiliki ukuran yang besar. Spesies itu diataranya Deinotherium giganteus, Deinotherium indicum, dan Deinotherium bozasi.

10. Therizinosauridae

Therizinosauridae merupakan Dinosaurus dari keluarga Theropoda yang hidup pada akhir periode Cretaceous (99.6 - 65.5 juta tahun silam). Tidak seperti kebanyakan Theropoda yang merupakan karnivora, Therizinosauridae adalah herbivora (walaupun beberapa diantaranya diketahui sebagai omnivora).
therizinosaurusJC
Perlu digaris bawahi, Therizinosauridae merupakan nama dari suatu familia dalam klasifikasi ilmiah. Nama ini pertama kali digunakan oleh Evgeny Maleev pada tahun 1954 untuk memasukkan Therizinosaurus cheloniformis (Jenis Theropoda yang masih memiliki banyak teka-teki) kedalam suatu familia bersama dengan Segnosaurus dan Nothronychus.
Keluarga Therizinosauridae memiliki bentuk fisik yang eksentrik. Pada umumnya mereka berleher panjang dan memiliki bulu. Selain itu cakar-cakar mereka juga cukup besar, mungkin ada yang lebih dari satu meter panjangnya.

11. Epidexipteryx

Epidexipteryx adalah genus Dinosaurus maniraptorian kecil. Hewan prasejarah yang hidup di wilayah China sekitar 152 - 168 juta tahun silam ini merupakan salah satu Dinosaurus terkecil yang pernah ada.
dinocomp-tm
Ukuran dewasanya hanya mencapai 10 inci (kurang lebih seukuran burung merpati). Salah satu daya tarik dari Epidexipteryx adalah empat bulu panjang yang tumbuh di bagian ekornya.
Tidak seperti bulu yang biasa kita temui pada hewan-hewan kelas aves, struktur bulu pada Epidexipteryx ini layaknya seperti satu lembaran pita yang berdiri tegak memanjang ke atas. Namun karena kurangnya remiges (bulu sayap) membuat hewan ini tidak dapat terbang.

12. Longisquama insignis

Hidup pada pertengahan hingga akhir periode Triassic (230 – 225 juta tahun silam), Longisquama insignis merupakan kadal purba yang begitu menarik karena ia memiliki serangkaian “bulu” panjang yang berdiri tegak disepanjang punggungnya.
Struktur “bulu” tersebut hingga kini masih menjadi bahan perdebatan dikalangan para peneliti. Beberapa peneliti meyakini bahwa struktur panjang yang tumbuh di punggung Longisquama bukanlah sejenis bulu, melainkan sisik yang umumnya dapat kita temukan pada reptil seperti Iguana.
longisquama-tm
Bedanya sisik pada Lingisquama lebih panjang dan berbentuk sedikit janggal. Namun menurut pendapat ahli paleontologi, N. Frasher didalam bukunya Dawn of The Dinosaurs: Life in the Triassic, struktur memanjang tersebut bukanlah bagian dari tubuhnya.
Struktur ini kemungkinan hanyalah sejenis tumbuhan pakis yang ikut menjadi fosil bersamanya lalu kemudian disalahtafsirkan. Pendapat Frasher mungkin diperkuat oleh fakta struktur fosil yang ditemukan pada beberapa hewan memang sering tidak ada kaitannya dengan fosil hewan tersebut.

13. Sharovipteryx

Sharovipteryx merupakan reptil yang hidup sejaman dengan Longisquama, yakni pada pertengahan hingga akhir Triassic. Makhluk purba yang memiliki panjang tubuh sekitar delapan inci dengan berat 7,5 gram ini sangat unik karena ia memiliki ukuran kaki belakang yang sangat lebar dibanding kaki depannya.
Kaki belakang yang begitu lebar, ditambah dengan adanya membran yang tumbuh diantaranya membuat ia seolah-olah memiliki sayap yang dapat digunakan untuk terbang. Walaupun pada kenyataannya hewan ini memang tidak dapat terbang layaknya burung, namun bukan berarti bentangan selaput sayap pada kakinya itu menjadi tidak berguna.
dinocomp-tm
Penelitian terbaru menyebutkan berkat selaput sayap ini, Sharovipteryx dapat lebih gesit pada saat meluncur dari suatu tempat ke tempat lainnya dikarenakan mekanisme kerjanya yang sangat mirip dengan delta wing pada pesawat tempur modern.
Beberapa peneliti menganggap hewan ini mungkin memiliki hubungan yang erat dengan pterosaurus mengingat meraka sama-sama memiliki membran penerbangan yang tumbuh diantara kedua kakinya, walaupun hal ini masih sangat kontroversial.

14. Pterodaustro

Pterodaustro memiliki tengkorak yang sangat panjang, yakni sekitar 29 cm. Moncongnya mendominasi 85% dari total panjang tengkorak. Keanehan bentuk fisiknya yang lain yaitu set gigi yang tidak biasa.
picture-1-139-tm
Gigi yang tumbuh dirahang bagian bawah bagaikan ribuan sekat bulu yang kemungkinan ia gunakan sebagai alat untuk menyaring plankton, ganggang, maupun makhkluk kecil lainnya dari air.
Gigi yang jumlahnya ribuan tersebut tumbuh dalam dua alur panjang yang sejajar dengan tepi rahang. Panjangnya sekitar 3 cm dengan lebar antara 0,2 - 0, 3 milimeter. Awalnya diduga struktur ini bukanlah gigi, namun setelah dilakukan beberapa penelitian dugaan tersebut akhirnya luntur. Struktur itu benar-benar merupakan gigi normal karena terdapat enamel, dentin dan pulpa.

15. Microraptor

Genus Microraptor merupakan salah satu jajaran Dinosaurus kecil. Mereka hidup sekitar 120 juta tahun yang lalu dan populasinya tersebar di beberapa wilayah China. Jenis ini umumnya memiliki empat buah sayap dengan satu ekor yang memanjang.
Kendati memiliki dua pasang sayap, Microraptor tidak dapat terbang. Sebaliknya, ia mungkin hanya meluncur dari suatu tempat ke tempat lainnya seperti seekor tupai terbang.
microraptor_3_-tm
Sebagian kalangan evolusionis menganggap hewan ini merupakan makluk peralihan dinosaurus ke burung, dimana dengan kemampuan meluncurnya itu dapat berkembang menjadi sistem penerbangan.
Beberapa peneliti berpendapat, hewan ini kemungkinan banyak menghabiskan hidupnya di pepohonan, merujuk fakta bahwa sayap Microraptor menghalangi kemampuan mereka untuk berjalan di atas tanah.

16. Amphicoelias fragillimus

Fosil yang sukar dipahami ini ditemukan oleh ahli paleontologi terkenal Edward Drinker Cope. Cope telah banyak menemukan fosil-fosil prasejarah, namun yang satu ini adalah yang paling aneh.
800px-human-amphicoelias_size_comparison-tm
Bagaimana tidak? satu-satunya fosil aneh tersebut ialah potongan tulang belakang yang memiliki panjang keseluruahan diperkirakan 40 - 60 meter. Apabila ukuran ini benar-benar valid, itu menjadikan Amphicoelias fragillimus mungkin merupakan makhluk terpanjang dan terberat yang pernah ada (bersaing dengan paus biru dan Argentinosaurus).
Namun sekali lagi, fosil tersebut masih banyak menjadi perdebatan karena sulitnya untuk mengidentifikasi dari penemuan fosilnya yang sangat-sangat minim. Apakah makhluk ini merupakan hewan terbesar yang pernah berjalan di bumi ataukah hanya kesalah pahaman dan hanya sekedar tipuan.

10 Misteri Alam Antariksa

1. Bayangan Manusia dalam Eagle Nebula
Salah satu fakta unik yang pernah diambil dari ruang adalah dari Nebula Eagle. Foto itu sendiri yang seharusnya untuk menunjukkan kelahiran bintang dari awan gas. Namun, ketika foto itu ditampilkan di CNN, ratusan panggilan masuk dari orang-orang melaporkan mereka bisa melihat wajah di awan. Ketika warna foto itu disesuaikan, suatu bentuk manusia yang besar tampak muncul dalam awan. Ilmuwan belum mampu menjelaskan fenomena ini.
Misteri Luar Angkasa:
2. Darimanakah Datangnya Galaxy Jagad Raya?
Misteri jagad raya masih tersimpan rapi. Ilmu Pengetahuan baru-baru ini mampu menjelaskan dari mana bintang dan planet berasal. Sekarang, para ilmuwan telah mengalihkan perhatian mereka ke sebuah misteri yang jauh lebih besar, dari mana galaksi datang? Apa yang diketahui adalah bahwa galaksi tidak tersebar secara acak di seluruh ruang angkasa, mereka ditemukan dalam kelompok-kelompok, yang dikenal sebagai “gugus super”.
Para ilmuwan memiliki dua teori utama untuk mencoba untuk menjelaskan pembentukan galaksi. Pertama, gas yang tersisa dari Ledakan besar berkumpul bersama untuk membentuk galaksi, di mana bintang-bintang dan planet lahir. Kedua adalah bahwa gas dari big bang menciptakan bintang-bintang dan planet-planet di seluruh alam semesta, dan mereka bermigrasi melalui gravitasi ke galaksi. Namun belum teori yang diterima secara universal untuk menjawab misteri fakta unik ini.
Misteri Luar Angkasa:

3. Mungkinkah Ada Bumi Yang Lain?
Bintang besar kita yaitu matahari, adalah hanya satu dari triliunan di alam semesta. Ketika Anda melihat kenyataan bahwa bintang kita memiliki delapan planet, maka secara matematika itu memberitahu Anda bahwa adalah mungkin untuk menjadi delapan kali lebih banyak planet di alam semesta daripada bintang-bintang. Apakah tidak mungkin bahwa hanya salah satu planet mungkin memiliki mahluk hidup di dalamnya?
Ini adalah sebuah fakta bahwa, sejak tahun 2000, ratusan planet diluar tata surya telah ditemukan mengorbit bintang-bintang jauh. Beberapa ini telah ditemukan dari bumi seperti, seperti planet Gliese 581d, planet yang diyakini memiliki air cair di permukaannya. Mungkinkah mengandung kehidupan? Semoga dengan kemajuan teknologi pada dekade berikutnya, kita akan segera tahu jawabannya. Sampai saat itu, ia tetap menjadi salah satu misteri terbesar ruang angkasa.
Misteri Luar Angkasa:

4. Misteri Alam Semesta Yang Lain
Ini adalah salah satu argumen yang lebih kontroversial tentang luar angkasa raya. Fakta unik-nya adalah bahwa misteri alam semesta yang lain masih bergulir. Teorinya adalah bahwa ada suatu jumlah tak terbatas alam semesta, masing-masing diatur oleh seperangkat hukum sendiri dan itulah hukum fisika.
Banyak ilmuwan menolak argumen ini tak lebih dari spekulasi, karena tidak ada bukti atau hukum matematika yang memungkinkan untuk keberadaan alam semesta lain.Namun demikian, penganut teori ini berpendapat bahwa tidak ada yang menyangkal bahwa hal itu baik. Ini adalah salah satu misteri alam yang hanya dapat diatasi jika kita dapat melakukan perjalanan di sana, namun, dengan perluasan alam semesta, maka manusia tidak akan pernah menemukan jawabannya.
Misteri Luar Angkasa:

5. Misteri Masalah Kegelapan
Persamaan Albert Einstein E = MC ^ 2 mungkin persamaan paling terkenal abad ini. Namun bila diterapkan pada ruang, anomali terjadi. Ketika kita menggunakannya untuk menentukan berapa banyak materi yang alam semesta harus miliki, kita menyadari bahwa kita hanya menemukan empat persen dari materi di alam semesta! Dimana sisanya? Banyak yang percaya adalah dalam bentuk materi gelap. Dimana hal gelap ini? Ini di mana-mana, di mana pun tidak ada masalah yang terlihat. Para ilmuwan belum menunjukkan bukti yang meyakinkan bahwa materi gelap sebenarnya tidak ada. Kenyataan bahwa Anda tidak bisa melihatnya, menyentuhnya, dan cahaya dan gelombang radio melewati menembus itu tidak terpengaruh membuat sangat sulit untuk dideteksi, dan fakta unik ini masih akan terus menjadi misteri alam semesta.

6. Benarkah Ada Kehidupan Planet Mars?
Ketika berbicara tentang kehidupan di planet lain, ada yang mengatakan kita tak harus pergi jauh dari tata surya kita. Mars selalu dipikirkan untuk kehidupan baru dengan banyak teori konspirasi, namun NASA menutupi itu.
Banyak foto sebagai fakta unik yang juga dipertanyakan dengan peradaban di Mars, seperti wajah Mars, Piramida di Mars, dan foto yang tampaknya menjadi seperti sosok kera duduk di atas batu di Mars. Namun para ilmuwan telah menghilangkan prasangka terhadap foto-foto ini, mereka juga mengakui dan mereka percaya sekali cairan samudra menutupi permukaan Mars sebelum medan magnet itu menghilang. Apakah mungkin bahwa hidup memang pernah ada disana? Misi ke Mars saat ini berharap untuk menjawab pertanyaan ini.
Misteri Luar Angkasa:

7. Penampakan UFO kepada Astronot NASA
Astronot NASA adalah beberapa orang yang paling sangat terlatih khusus di dunia. Seringkali sebagai ahli ilmuwan dapat menjelaskan hampir semua hal. Jadi, ketika mereka melihat sesuatu yang mereka tidak bisa jelaskan, Anda dapat bertaruh itu akan menaikkan alis. Salah satu insiden yang paling terkenal terjadi pada siaran langsung di televisi NBC pada tahun 1963.
Mayor Gordon Cooper pada akhir perjalanan solo 22 orbit mengelilingi bumi ketika ia mengatakan bahwa dari salah satu jendela, ia bisa melihat objek hijau menyala mendekat dengan cepat. Objek kemudian berbelok tajam dan terpelanting. Dia yakin dia tidak melihat hal-hal lain selain objek itu, seperti radar di pesawat ruang angkasa itu mengambil objek juga. Setelah kembali ke bumi pewawancara ingin bertanya padanya tentang objek itu, namun para pejabat NASA tidak mengizinkannya.
Misteri Luar Angkasa:

8 “White” Holes

Salah satu prestasi terbesar Albert Einstein meskipun itu dalam bidang matematika, telah terbukti yaitu keberadaan lubang hitam. Satu lagi fakta unik mulai terungkap. Dari kemajuan teknologi, kita sekarang telah dapat menemukan beberapa lubang hitam, dan percaya ada satu berada di pusat galaksi kita sendiri Bima Sakti.
Apa yang menakjubkan, bagaimanapun juga adalah apa yang dibuktikan Einstein juga melalui persamaan-nya; lubang putih juga ada. Berlawanan dari lubang hitam, lubang putih diyakini “memuntahkan” sejumlah materi yang luar biasa dashyat. Namun yang putih ini masih merupakan misteri alam yang sangat sedikit diketahui. Obyek tersebut tidak mudah untuk ditemukan, namun tak ada satupun yang menemukan. Jika salah satu ditemukan, mungkin membantu kita menjelaskan misteri yang tidak dikenal lainnya, seperti dari mana berasal bahan yang membuat galaksi.
Misteri Luar Angkasa:

9. Reruntuhan Bangunan di Bulan
Dalam artikel lalu kita telah membahas kemungkinan kehidupan di planet jauh, dan di planet dekat. Teori konspirasi menyatakan bahwa memang ada reruntuhan kuno dan bangunan di bulan, tetapi pemerintah telah menyensor mereka dari pengamatan masyarakat.
Teori ini tidak punya dukungan sampai dua terobosan baru-baru ini. Seorang pria yang mengaku telah bekerja untuk pemerintah mensensor foto bulan, menjelaskan bagaimana sensor dilakukan dan bahwa memang ada struktur di bulan. Baru-baru ini, ilmuwan mengumumkan mereka yakin bahwa mereka telah menemukan air, mungkin dalam es atau bentuk cair, di bawah permukaan bulan. Untuk teori konspirasi, ini adalah bukti yang mereka butuhkan, sementara kritikus menganggapnya sebagai “spekulasi konyol”. Anda dapat membaca lebih lanjut tentang ini, dan menonton video yang menarik.
Misteri Luar Angkasa:

10. Energi Gelap
Energi kegelapan adalah misteri alam terbesar di alam semesta ini, karena fakta unik ini yang diyakini ada di sekitar kita, dan itu menjelaskan mengapa sepertinya ada anomali dalam hukum gravitasi. Menurut hukum gravitasi, benda besar seperti cluster galaksi, harus tarik-menarik satu sama lain, dan tarik-menarik gravitasi ini harus pada objek lain.
Namun ini tidak terjadi, dan faktanya adalah kelompok galaksi yang bergerak paling jauh terpisah. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa alam semesta terus bertambah pada tingkat yang luar biasa.Untuk menjawab pertanyaan tentang mengapa hal ini, para ilmuwan mengembangkan teori Dark Energy, yang memiliki efek berlawanan dengan gravitasi, mendorong hal-hal menjadi terpisah. Perhitungan Matematika menunjukkan bahwa itu memang ada dan membentuk 74% dari semesta kita, diluar berat gravitasi, dan inilah sebabnya mengapa alam semesta memanjang keluar. Namun kita masih tidak memiliki bukti konklusif, sehingga tetap menjadi misteri alam bagi kita.

Mau tau tentang Saturnus lebih Detail


Saturnus adalah sebuah planet di tata surya yang dikenal juga sebagai planet bercincin. Jarak Saturnus sangat jauh dari Matahari, karena itulah Saturnus tampak tidak terlalu jelas dari Bumi. Saturnus berevolusi dalam waktu 29,46 tahun. Setiap 378 hari, Bumi, Saturnus, dan Matahari akan berada dalam satu garis lurus. Selain berevolusi, Saturnus juga berotasi dalam waktu yang sangat singkat, yaitu 10 jam 14 menit.
Saturnus memiliki kerapatan yang rendah karena sebagian besar zat penyusunnya berupa gas dan cairan. Inti Saturnus diperkirakan terdiri dari batuan padat dengan atmosfer tersusun atas gas amonia dan metana, hal ini tidak memungkinkan adanya kehidupan di Saturnus.
Cincin Saturnus sangat unik, terdiri beribu-ribu cincin yang mengelilingi planet ini. Bahan pembentuk cincin ini masih belum diketahui. Para ilmuwan berpendapat, cincin itu tidak mungkin terbuat dari lempengan padat karena akan hancur oleh gaya sentrifugal. Namun, tidak mungkin juga terbuat dari zat cair karena gaya sentrifugal akan mengakibatkan timbulnya gelombang. Jadi, sejauh ini, diperkirakan yang paling mungkin membentuk cincin-cincin itu adalah bongkahan-bongkahan es meteorit.
Hingga 2006, Saturnus diketahui memiliki 56 buah satelit alami. Tujuh diantaranya cukup masif untuk dapat runtuh berbentuk bola di bawah gaya gravitasinya sendiri. Mereka adalah Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea, Titan (Satelit terbesar dengan ukuran lebih besar dari planet Merkurius), dan Iapetus.

Awan Saturnus, seperti halnya Yupiter, merotasi dengan kecepatan yang berbeda-beda bergantung dari posisi lintangnya. Tidak seperti Yupiter, awan Saturnus lebih redup dan awan Saturnus lebih lebar di khatulistiwa. Awan terendah Saturnus dibuat oleh air es, dan dengan ketebalan sekitar 10 kilometer. Temperatur Saturnus cukup rendah, dengan suhu 250 K (-10°F, -23°C). Awan diatasnya, memiliki ketebalan 50 kilometer, terbuat dari es amonium hidrogensulfida (simbol kimia: NH4HS), dan diatas awan tersebut terdapat awan es amonia dengan ketebalan 80 kilometer. Bagian teratas dibuat dari gas hidrogen dan helium, dimana tebalnya sekitar 200 dan 270 kilometer. Aurora juga diketahui terbentuk di mesosfer Saturnus.[10] Temperatur di awan bagian atas Saturnus sangat rendah, yaitu sebesar 98 K (-283 °F, -175 °C). Temperatur di awan bagian dalam Saturnus lebih besar daripada yang diluar karena panas yang diproduksi di bagian dalam Saturn.[11] Angin Saturnus merupakan salah satu dari angin terkencang di Tata Surya, mencapai kecepatan 500 m/s (1.800 km/h, 1.118 mph),[12] yang jauh lebih cepat daripada angin yang ada di Bumi.
Pada Atmosfer Saturnus juga terdapat awan berbentuk lonjong yang mirip dengan awan berbentuk lonjong yang lebih jelas yang ada di Yupiter. Titik lonjong ini adalah badai besar, mirip dengan angin taufan yang ada di Bumi. Pada tahun 1990, Teleskop Hubble mendeteksi awan putih didekat khatulistiwa Saturnus. Badai seperti tahun 1990 diketahui dengan nama Bintik Putih Raksasa, badai unik Saturnus yang hanya ada dalam waktu yang pendek dan muncul setiap 30 tahun waktu Bumi.[13] Bintik Putih Raksasa juga ditemukan tahun 1876, 1903, 1933, dan tahun 1960. Jika lingkaran konstan ini berlanjut, diprediksi bahwa pada tahun 2020 bintik putih besar akan terbentuk kembali.[14]
Pesawat angkasa Voyager 1 mendeteksi awan heksagonal didekat kutub utara Saturnus sekitar bujur 78° utara. Cassini-Huygens nantinya mengkonfirmasi hal ini tahun 2006. Tidak seperti kutub utara, kutub selatan tidak menunjukan bentuk awan heksagonal dan yang menarik, Cassini menemukan badai mirip dengan siklon tropis terkunci di kutub selatan dengan dinding mata yang jelas. Penemuan ini mendapat catatan karena tidak ada planet lain kecuali Bumi di tata surya yang memiliki dinding mata.

Cincin itu pertama sekali dilihat oleh Galileo Galilei pada tahun 1610 dengan teleskopnya, tetapi dia tidak dapat memastikannya. Dia kemudian menulis kepada adipati Toscana bahwa "Saturnus tidak sendirian, tetapi terdiri dari tiga yang hampir bersentuhan dan tidak bergerak. Cincin itu tersusun dalam garis sejajar dengan zodiak, dan yang ditengah (Saturnus) adalah tiga kali besar yang lurus (penjuru cincin)". Dia juga mengira bahwa Saturnus memiliki "telinga." Pada tahun 1612 sudut cincin menghadap tepat pada bumi dan cincin tersebut akhirnya hilang, dan kemudian pada tahun 1613 cincin itu muncul kembali, yang membuat Galileo bingung.
Persoalan cincin itu tidak dapat diselesaikan sehingga 1655 oleh Christian Huygens, yang menggunakan teleskop yang lebih kuat daripada teleskop yang digunakan Galileo.
Pada tahun 1675 Giovanni Domenico Cassini menentukan bahwa cincin Saturnus sebenarnya terdiri dari berbagai cincin yang lebih kecil dengan ruang antara mereka, bagian terbesar dinamakan Divisi Cassini.
Pada tahun 1859, James Clerk Maxwell menunjukan bahwa cincin tersebut tidak padat, namun terbuat dari partikel-partikel kecil, yang mengorbit Saturnus sendiri-sendiri, dan jika tidak, cincin itu akan tidak stabil atau terpisah.[18] James Keeler mempelajari cincin itu menggunakan spektrometer tahun 1895 yang membuktikan bahwa teori Maxwell benar.
My notes are in catatanfajrulazmi.blogspot.com :-)

Translate

Labels

Blog Archive

- Copyright © Fajrul Azmi Syahputra's Blog - Metrominimalist - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -