- Back to Home »
- Satelit Akatsuki
Sebuah roket yang membawa pengorbit cuaca Venus yang disebut ‘Akatsuki’ meluncur dari pusat luar angkasa Jepang di Kagoshima, sebelah selatan Jepang. Japan Aerospace Exploration Agency mengatakan bahwa Akatsuki berarti ‘fajar’ dalam bahasa Jepang. Akatsuki diperkirakan berada di orbit Venus, Desember. Pengorbit ini akan mengelilingi planet selama 2 tahun untuk menjelaskan cuaca di sana termasuk awan, temperatur, dan kekuatan angin, ujar pihak berwenang. Pengembangan Akatsuki ini menghabiskan biaya sekitar US$280 juta (Rp 2,5 triliun). Misi Venus ini mengikuti satelit bulan pertama Jepang yang telah menyelesaikan misi 19 bulan pada tahun lalu. Proyek bulan ini untuk membuat pemetaan yang rinci mengenai permukaan bulan dan menjelaskan distribusi mineral di sana. Jepang meluncurkan satelit pertama mereka pada 1970 dan telah mencapai beberapa informasi ilmiah soal ruang angkasa, termasuk peluncuran satelit sehingga menghasilkan pertemuan mengejutkan dengan sebuah android.