Tuesday 25 May 2010

Senyawa ini merupakan campuran dari elemen hidrogen dan fluorin dan bisa digunakan sebagai rambu bagi para astronom untuk melacak hidrogen di alam semesta, kata peneliti. “Hydrogen fluoride mungkin akan menjadi lebih dari pelacak molekul hidrogen yang tersembunyi dibandingkan kebanyakan molekul yang sering muncul,” kata anggota tim peneliti Edwin Bergin dari University of Michigan di Ann Arbor, Michigan. Ini karena molekul hydrogen fluoride dapat ditemukan di gas awan antarbintang dengan berbagai ukuran, dan tidak hanya yang paling besar. Molekul ini terkadang dapat pula ditemukan di bumi sebagai gas kuning pucat yang melekat di debu gunung api yang baru meletus, berdasarkan data Survei Geologi Amerika Serikat. Hydrogen Fluoride yang panas pertamna kali ditemukan di luar angkasa oleh Observatorium Luar Angkasa Inframerah milik ESA pada 1997. Namun penemuan terbaru dari observatorium Herschel merupakan pendeteksi pertama dari hydorgen fluoride dingin dan menunjukkan sebagian besar fluorin di awan yang mengandung molekul hidrogen bercampur menjadi satu, kata peneliti. Konfirmasi perkiraan soal ini telah dibuat tim observasi lima tahun lalu dan juga melaporkan pada para astronom mengenai cara baru untuk melacak hidrogen di galaksi Bima Sakti ini. Hidrogen, unsur yang paling melimpah di alam semesta, telah membentuk tiga perempat dari materi reguler alam semesta. Tapi pada temperatur rendah, hidrogen cenderung menjadi pasangan molekul yang tidak siap memancarkan radiasi sehingga molekul tidak dapat dideteksi oleh teleskop astronom. Penemuan molekul di galaksi Bima Sakti ini adalah salah satu dari beberapa penemuan oleh teleskop luar angkasa yang diumumkan oleh Agensi Luar Angkasa Eropa minggu lalu

Leave a Reply

Comment Please ...

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

My notes are in catatanfajrulazmi.blogspot.com :-)

Translate

Labels

Blog Archive

- Copyright © Fajrul Azmi Syahputra's Blog - Metrominimalist - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -