Washington: Para peneliti mengatakan bahwa Matahari adalah salah satu tempat yang belum pernah diinjakkan oleh pesawat ruang angkasa. NASA berencana untuk mengirimkan sebuah pesawat ruang angkasa tak berawak ke korona Matahari untuk mengukur atmosfer panas terluarnya. Pengiriman pesawat ini sebagai bagian untuk memahami bagaimana pengaruh Matahari terhadap Bumi.
Setelah misi ini, Solar Probe Plus (SPP) akan mengungkapkan mengapa korona lebih panas daripada permukaan matahari dan bagaimana menghasilkan angin Matahari. Akhirnya, SPP akan mendapatkan data tentang Matahari dari jarak sekitar empat juta mil, delapan kali lebih dekat daripada pesawat antariksa sebelumnya.
Delapan minggu setelah peluncuran, SPP secara bertahap akan mendapatkan gambar lebih dekat dengan Matahari. Pesawat tanpa awak ini juga telah menyelesaikan 24 orbit dengan menggunakan flybys Venus. Dick Fisher, Direktur Divisi Heliophysics NASA di Washington DC, mengatakan, "Kami telah berjuang dengan pertanyaan-pertanyaan ini selama puluhan tahun dan misi ini harus memberikan jawaban."
Lika Guhathakurta, ilmuwan program SPP di Markas NASA, Washington, mengatakan, "Untuk pertama kalinya, kita akan bisa menyentuh, merasa dan membaui Matahari." Program yang diperkirakan menelan biaya lebih dari $ US 1 miliar, atau sekitar Rp 9 triliun akan diluncurkan pada 2015 mendatang. Namun, untuk melengkapi penelitian dan kelengkapan pesawat, SPP ditunda peluncurannya samapi 2018 mendatang
Sunday, 12 September 2010
